Partisipasi di Eksibisi Kopi Melbourne 2018, Indonesia Raup Rp 6,75 Miliar

535

KOMPAS.com – Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney kembali berpartisipasi dalam ajang Melbourne Internasional Coffee Exhibition (MICE) 2018 di Melbourne Showgrounds, Ascot Vale, Melbourne, Australia. Di ajang yang digelar pada 22-24 Maret 2018 ini, Indonesia berhasil membukukan transaksi sebesar 0,5 juta dollar AS atau Rp 6,75 miliar (kurs Rp 13.500). “Pada keikutsertaan MICE 2018 ini, Indonesia meraup transaksi sebesar USD 0,5 juta. Nilai ini diperoleh dari dua perusahaan kopi Indonesia yang ditampilkan Paviliun Indonesia yaitu Opal Coffee sebesar 282.000 dollar AS dan Q Coffee sebesar 271.000 dollar AS,” ungkap Kepala ITPC Sydney Agung Haris Setiawan melalui siaran pers.

Opal Coffee dan Q Coffee merupakan perusahaan yang telah mengimpor biji kopi dari berbagai wilayah di Indonesia, di antaranya dari Sumatra, Jawa, Bali, Flores, Sulawesi, dan Papua. Selain itu, Opal Coffee juga mengimpor produk kopi kemasan dalam bentuk drip coffee yang didistribusikan ke beberapa penjual di Sydney dan Melbourne, Australia. MICE diadakan setiap tahun di kota Melbourne, Australia. ITPC Sydney rutin mengikuti pameran ini karena kopi merupakan salah satu produk unggulan Indonesia yang mempunyai potensi pasar cukup besar di Australia.  Pada tahun 2017 ekspor kopi Indonesia ke Australia mencapai 23,64 juta dollar AS. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2016 yaitu sebesar 17,36 juta dollar AS. “MICE 2018 merupakan pameran B to B terbesar di Australia di bidang industri kopi, teh, coklat, dan susu. Ini merupakan peluang Indonesia untuk mempromosikan produk kopi dari berbagai wilayah nusantara di Australia,” jelas Agung.

Pada gelaran ini buyer potensial Pavilun Indonesia berasal dari Jepang, Korea, China, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Australia. Selain nilai transaksi, branding Indonesia sebagai negara produsen kopi juga mendapatkan citra positif dari pengunjung. Pameran ini diikuti sekitar 120 perusahaan dari berbagai negara dengan jumlah pengunjung sekitar 12.000. Selain mempromosikan produk biji kopi dari berbagai wilayah di Indonesia, di Paviliun Indonesia juga dilakukan coffee cupping dua kali sehari.  Dalam kesempatan ini, para pengunjung dapat merasakan langsung kualitas kopi Indonesia. Pada ajang MICE kali ini biji kopi pilihan Indonesia juga mengikuti kompetisi Australia International Coffee Awards. Pada kompetisi tersebut, beberapa biji kopi Indonesia mendapatkan juara, yaitu biji kopi dari wilayah Kerinci, Toraja, Simalunggun, Ciwidei, dan Wahana.

Keikutsertaan Indonesia melalui ITPC Sdyney mendapat dukungan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne. Pada hari pertama pameran, Konsul Jenderal Indonesia di Melbourne, Spica Alphanya Tutuhatunewa mengunjungi Paviliun Indonesia. “Ke depan, ITPC Sydney bersama KJRI Melbourne akan semakin gencar melakukan promosi kopi, termasuk dengan memperbesar keikutsertaan Indonesia pada MICE 2019,” ujar Agung.
Dalam pameran ini, diaspora Indonesia juga turut berpartisipasi yaitu Koperasi Kopi Wanita Gayo, produsen kopi Indonesia bersertifikasi fair trade. Koperasi Kopi Wanita Gayo hadir melalui stan Fair Trade Australia-New Zealand. “Ini adalah bentuk dukungan dan kerja sama dari diaspora, mengingat diaspora adalah duta produk Indonesia. Jumlah diaspora di Australia yang cukup besar menjadi salah satu cara efektif mempromosikan produk Indonesia,” pungkas Agung.